Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Obat "Galau" Dari Al-Qur’an

Obat "Galau" Dari Al-Qur’an

Oleh : Rahmatullaili 

 Obat "Galau" Dari Al-Qur’an

Hidup ditengah-tengah kerancuan, kericuhan, kegaduhan, dan kebimbangan yang melanda kita saat ini merupakan sebuah hal yang tidak bisa ditawar,  semua hal ini merupakan sebuah realita dan fakta yang sangat nyata, rutinitas sehari-hari pun juga dapat menjadi sumber dari keresahan dan ketidak nyamanan hati seseorang, yang pada saat ini banyak sekali muda-mudi yang menamakan hal tersebut dengan istilah “ galau” mulai dari hal kecil seperti macet dijalan, konflik dengan orang tua, masalah pekerjaan dikantor, hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga, saudara, teman, rekan kerja sampai pada atasan, hingga masalah patah hati dalam hubungan percintaan, semua itu merupakan contoh-contoh kecil yang riil yang banyak kita temui pada orang-orang disekitar kita bahkan bagi kita sendiri.

Namun semua itu merupakan hal yang wajar dan sangat natural yang sejatinya memang harus ada dalam hidup kita, untuk kita hadapi dan temukan solusinya supaya semua masalah tadi dapat terselesaikan. Bagaikan kerikil-kerikil kecil yang ada di atas jalan yang kita lalui, kerikil-kerikil kecil itu bukan tidak bermanfaat dan hanya menjadi penghalang jalan kita, melainkan juga dapat sebagai salah satu bentuk terapi yang juga bermanfaat bagi kita karna hal itu bisa melancarkan peredaran darah kita. Begitu pula dengan masalah-masalah yang hadir dalam hidup kita, semua masalah-masalah yang Allah ciptakan itu bukan hanya sebagai sumber kegalauan yang menjemukan hari-hari kita, membebani rutinitas dan kegiatan kita, dan mengundah-gulanakan hati kita, melainkan juga sebagai tanda bahwa Allah ingin mendewasakan kita, membijaksana kan problem solving kita (suatu upaya dari diri kita dalam menyelesaikan masalah), selain itu pun yang lebih penting adalah Allah ingin melihat sejauh mana kuatnya keimanan seseorang, sejauh mana kedekatan sang hamba pada dzat sang maha pencipta. 

Bahkan di dalam al-qur’an pun telah disebutkan bahwa tidak akan seorang dikatakan beriman melainkan ia akan diuji atas keimanan nya. Cara maupun tips agar kita tidak mudah galau yang pertama adalah sebenarnya semua masalah-masalah yang ada tidak perlu disikapi berlebihan ataupun terlalu di dramatisir contohnya “gue makan biar gue kuat menghadapi pahitnya kenyataan hidup ini” padahal kita makan karna memang kita lapar udah gitu aja, jadi kenapa kata-kata lebay (berlebihan) seperti ini sebaiknya dihindari ? karna agar meanset kita tidak menganggap bahwa hidup ini amat sangat rumit, sebuah kata mutiara berbunyi “a negatif mind never give a positif life” sebuah pikiran yang negatif tidak akan memberikan kehidupan yang positif, karna pun Allah juga telah berfirman bahwa “aku (Allah) adalah sesuai dengan prasangka hambaku” sehingga benar adanya jika kehidupan kita berawal dari pikiran yang kita yakini.

Kemudian yang kedua ingatlah bahwa Allah telah berfirman dalam Q.S al-baqarah ayat 216 yang artinya “ diwajibkan atasmu berperang padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu”  jelas sekali bahwa ayat ini telah dijelaskan secara gamblang bahwa tidak semua hal yang kita inginkan itu baik untuk kita, dan boleh jadi sesuatu yang tidak kita sukai itu justru baik untuk kita. Maka masalah-masalah yang dimunculkan oleh Allah untuk kita yang tidak kita sukai itu sudah pasti menyimpan banyak hikmah dan kebaikan untuk kita, juga boleh jadi segala hal yang kita sukai dan yang kita inginkan malah menyimpan hal-hal yang tidak baik bagi kita. 

Pada ayat tersebut Allah mewajibkan umat islam kala itu untuk berperang membela agama Allah. Tentu saja sebagai fitrahnya manusia kita selalu menginginkan kedamaian tanpa kekerasan, selain itu berperang tentu akan banyak mengorbankan harta benda bahkan nyawa pun menjadi taruhannya dan tentu saja hal ini sangat tidak disukai oleh manusia. 

Tetapi Allah kembali melanjutkan ayat ini dengan kata-kata boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu (berperang) padahal itu baik bagimu (untuk kemenangan islam, atau gugur fisabillilah) yang kesemuanya ini balasannya tidak lain adalah keridaan Allah, pahala, dan surga. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu (tidak berperang) padahal itu tidak baik bagimu(melemahnya islam, atau pun orang-orang muslim itu ketika mati namun tidak gugur sebagai fisabillilah) yang boleh jadi kematian itu dapat menjadi su,ul khotimah sehingga jauh dari pahala dan surga. 

Kesimpulannya adalah ayat ini merupakan salah satu obat galau kehidupan yang ditawarkan oleh qur’an, tinggal sekarang bagaimana kitanya untuk mau atau tidak menggunakan obat galau yang ditawarkan oleh qur’an ini dengan cara mencoba untuk semakin merenungi maksud dari ayat ini. Sehingga insyaallah kita akan lebih bijak dalam bertindak saat masalah-masalah kehidupan datang menghampiri kita. sebab kita faham benar bahwa segala hal yang terjadi pada kita adalah yang terbaik terlepas dari kita menyukai nya (ni’mat) atau itu adalah sesuatu yang tidak kita ingini (dalam wujud cobaan dan ujian kehidupan).

No comments:

Post a Comment