Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Salahkah Aku Mencintaimu?



Salahkah Aku Mencintaimu?
Oleh : Nuril Lisdhayanti

Hari demi hari berlalu,tahun demi tahun aku lewati denganmu. Aku disini tetap mencintaimu dan mengharapkan akan adanya suatu keajaiban agar kedua orang tuamu merestui cinta ini. Seminggu yang lalu adalah hari terpenting untuk masa depan cinta ini,dimana orangtua kekasihku akan menguji cinta ini,dan apa yang dilakukan orangtua kekasihku bukanlah suatu pengujian bagiku namun itu adalah suatu penghianatan cinta bagiku.

Aku begitu kecewa dengan mereka,sia-sia sudah perjuangan yang aku lakukan untuk meyakinkan kedua orangtuaku agar mereka merestui cinta ini.Penghianatan ini membuat duniaku gelap gulita tak ada harapan untuk cinta ini.Keesokkan harinya aku dijemput kekasihku untuk sillaturahmi kerumahnya.Setelah sampai dirumahnya, aku menyalami ibu kekasihku tapi ibu kekasihku malah berpaling wajah sambil berkata “Kamu ini salah mencintai anakku!” dan akupun menjawab dengan mata yang berlinang”mengapa aku salah mencintaimu anakmu bu, bukankah cinta itu alasan seseorang untuk hidup?”.Lalu ibu kekasihku tidak menjawab dan pergi begitu saja,aku begitu mencintai kekasihku mungkin tidak orang yang bisa menggantikan posisi kekasihku.
 
Selang beberapa menit ibunya kekasihku keluar membawa barang-barang yang pernah aku belikan untuknya,dia terlihat begitu marah dan dia berkata”apa alasannya aku tidak perbolehkan anakku menjalin hubungan denganmu?”dan aku menjawab dengan rasa penasaran yang  tingii”apa bu alas annya?” lalu ia berkata dengan nada membentak”karena kamu bukan anak orang kaya,kamu tidk sebanding dengan keluargaku,perbaiki dulu perekonomian keluargamu baru kamu boleh mencintai anaakku!”kekasihku membentak ibunya dan berkata”apa-apaan ibu ini? harta bukan suatu hal penting dalam cinta,pokoknya aku akan tetap mencintai kekasihku,teserah aku salah atau benar dalam cinta ini aku tak peduli.” 

Lalu kekasihku mengantarkan aku pulang.Malam harinya aku tak bisa tidur memikirkan perkataan ibunya kekasihku,apakah benar jika orang miskin sepertiku salah mencintai orang yang lebih kaya,dan akupun hanya bisa berdoa pada tuhan jika dia memang jodohku kuatkan aku untuk menjalani rintangan ini,tapi jika tidak buatlah kesalah dia agar aku bisa melepaskannya.Beberapa bulan berlalu aku masih berpacaran dengan dia meskipun oranagtuanya sangat membenciku.tapi aku yakin pada keajaiban tuhan. Dan cinta itu tak pernah salah bagiku selama kita berikhtiar pada tuhan.
                                                                                                                                                                                                         

No comments:

Post a Comment