Warta Journalism, Kudus- Setelah merayakan Hari Idulfitri 1 Syawal 1440 Hijriyah Senin kemarin, masyarakat Dusun Ngetuk, Desa Ngembal Rejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus merayakan Bodo Ketupat atau Hari Raya Ketupat di Mushola Darus Saadah Ngetuk Ngembal Rejo Kudus RT 08 RW 01 pada 07 Syawal 1440 Hijriyah, Rabu, (12/6/2019).
Perayaan Bodo Ketupat di Desa Ngetuk Ngembal Rejo ini identik dengan budaya Ngenduri. Budaya ini merupakan budaya untuk memperingati Hari Idulfitri dan Lebaran Ketupat tujuh hari setelah merayakan Idulfitri yang biasanya dilaksanakan dengan doa bersama di Masjid atau Mushola. Bodo Ketupat juga merupakan bentuk dari ukhuwah islamiyah, wathoniyah, dan bashariyah/insaniyah.
Warga Ngetuk Ngembal Rejo, Khabib Abdul Latif (22) mengatakan, Ngenduri bukan hanya sebagai ajang bersilaturahmi dengan sesama dan mempererat tali persaudaraan masyarakat tetapi juga sebagai wadah melestarikan budaya yang ada. Karena itu, tradisi Ngenduri selalu rutin dilakukan setiap tahun.
“Pagi-pagi sekali masyarakat Ngetuk Ngembal Rejo sudah mempersiapkan hidangan ketupat di Baskom yang nantinya akan di bawa ke Mushola", jelasnya.
Abdul Latif juga menambahkan, tradisi bancaan ini telah dilakukan oleh masyarakat Muslim Ngetuk Ngembal Rejo semenjak zaman dahulu.
"Kami berkumpul dan berdoa bersama melaksanakan budaya Ngenduri untuk bersilaturahmi, mempererat persaudaraan, berbagi kegembiraan dengan warga yang lain serta melestarikan budaya yang ada", lanjutnya.
Aktivitas ini dimaknai oleh warga setempat sebagai ajang mempererat tali bersilaturahmi dengan warga masyarakat yang lainya dan untuk mengakrabkan sesama warga masyarakat Ngetuk Ngembal Rejo baik dari kalangan anak-anak, pemuda pemudi maupun di kalangan orang tua. (Kholifatur Rosyidah)
No comments:
Post a Comment