Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Menapaki Jejak Wali melalui Indahnya Wisata Religi di Masjid Agung Demak

Menapaki Jejak Wali melalui Indahnya Wisata Religi di Masjid Agung Demak

Warta Journalism, Demak- Hawa panas menyambut kedatangan kami di salah satu kota di Jawa Tengah yaitu kota Demak, setelah melalui perjalan kurang lebih tiga setengah jam dari rumah kami, Blora. Perjalanan ini turut serta bersama keluarga dalam rangka berlebaran ke rumah kerabat kami yang bertempat tinggal di daerah Demak.

Setibanya kami di Demak setelah menempuh perjalanan Blora-Demak yang cukup melelahkan, Rasanya Saya ingin jalan-jalan mencari udara segar. Untung saja, Paman kami menawarkan diri mengajak kami semua untuk berkeliling kota. Akhirnya setelah menempuh jarak yang tak begitu jauh, sampailah Kami ke salah satu tempat bersejarah yang ada di kota Demak, yaitu Masjid Agung Demak. Sabtu, (8/6/2019).

Masjid Agung Demak ini merupakan salah satu Masjid tertua yang ada di Indonesia, Masjid ini menjadi salah satu destinasi favorit untuk berwisata religi. Lokasinya berada di tengah kota, sehingga memudahkan para pengunjung untuk menuju ke lokasi, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Menurut paman kami, Ridho, Masjid Agung Demak didirikan sejak zaman kerajaan Islam pertama di Jawa atas perintah Raja kesultanan Raden Patah. "Masjid ini memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam di Indonesia khususnya di pulau Jawa. Banyak masyarakat mempercayai bahwa Masjid ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya para Wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa", ungkapnya.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga digunakan sebagai tempat berkumpul bagi para sunan yang bertempat di bagian serambinya. Oleh karena itu, bagian serambi Masjid ini memiliki desain yang khas. Di serambi Masjid terdapat berbagai gambar perkembangan Masjid Agung Demak dari masa ke masa.

Berdasarkan sejarah yang ada, dalam pembangunan Masjid Agung ini dipimpin langsung oleh para Sunan khususnya Sunan Kalijaga dan Raden Patah. Dari situlah bangunan Masjid Agung Demak ini memiliki segi arsitektur yang khas. Semua itu bisa dilihat dari penampilan luar maupun dalam Masjid. Semuanya tampak indah, megah dan kokoh meskipun secara sekilas tampak sederhana.

Bila dilihat dari kejauhan, Masjid Agung Demak sudah memperlihatkan kekhasan-nya melalui atap yang menawan. Atap Masjid ini berbentuk limas, seperti piramida. Bagian atap ini terdiri dari tiga tumpuk yang dimaksudkan untuk memperlihatkan Aqidah Islamiyah yang berupa Iman, Islam dan Ihsan.

Selain atap Masjid, bagian bangunan Masjid juga terlihat menarik. Dari kejauhan telah terlihat kemegahannya berupa menara Masjid Agung Demak yang menjulang tinggi. Menara Masjid ini terletak di bagian samping Masjid. Menara ini berfungsi untuk tempat pengeras suara ketika Adzan berkumandang agar masyarakat mendengar dan segera datang ke Masjid untuk melaksanakan Sholat berjamaah. Namun di sisi lain, menara ini juga memiliki estetika tersendiri yang membuat Masjid Agung Demak ini semakin tampak indah.

Tampilan indah dan menawan dari Masjid Agung ini tidak hanya terlihat di bagian luar saja, melainkan juga di bagian dalam Masjid. Pada bagian dalam Masjid dapat dirasakan keistimewaan dari arsitektur Masjid secara langsung. Suasana di dalam Masjid, terlihat sangat unik. Sangat terasa suasana Kerajaan Demak dengan sentuhan Islam yang begitu kental.

Tak henti-hentinya Saya berdecak kagum akan keindahan Masjid Agung Demak dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Matahari sudah semakin condong ke barat, kemudian adzan Maghrib bekumandang. Kami pun menyempatkan diri sesegera mungkin melaksanakan ibadah sholat maghrib di Masjid Agung Demak. Tak terasa dua jam sudah kami di sana, kemudian kami mencari makan sambil bertukar cerita berbagai hal.

Masjid Agung Demak ini menjadi salah satu masjid yang berkesan menurut saya. Oleh karena itu, Masjid Agung Demak ini sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi. (Elok Yumna Nadhira)

No comments:

Post a Comment