Warta Journalism, Jepara- Warga Desa Sukodono Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara menggelar Barikan Apem atau Bodho, dilaksanakannya selepas subuh jumat pagi, warga berdatangan ke balai desa Sukodono dengan membawa apem. Jumat, (7/6/2019)
Apem yang sudah dibawa warga ke balai desa ini kemudian didoakan. Setelah selesai, Apem tersebut dimakan bersama dengan warga lainnya dan dibagikan ke tetangga sekitar sebagai bentuk toleransi antar warga.
Warga Desa Sukodono, Rismawati (28) mengatakan tradisi budaya barikan apem ini biasanya diadakan setiap Jumat Pon pada bulan Syawal, "Seluruh warga yang ikut berpatisipasi dalam tradisi ini membawa kue Apem yang sudah dibuat dari rumahnya masing-masing mbak, kemudian di kumpulkan dibalai desa untuk kemudian didoakan dan selametan", tandasnya.
Senada dengan Rismawati, Arif juga mengatakan pada saat bhodo apem, kue apem dijadikan makanan yang khas, kue yang dibuat sendiri ini tidak seperti yang dijual di Pasar-pasar maupun di Warung-warung, lebih alami dan tanpa bahan pengawet. Model pembuatannya pun beraneka ragam.
"Iya mbak, di sini kita bisa menemukan beraneka ragam kue Apem, karena dianjurkan kepada warga untuk membuat kue Apem yang beraneka ragam agar lebih bervariasai", katanya.
Tradisi ini juga sebagai bentuk perwujudan permohonan maaf seluruh warga desa atas segala kesalahan usai bulan puasa. Karena Apem sendiri berasal dari bahasa arab afwan yang artinya permohonan maaf. Kata Afwan selanjutnya berganti menjadi kata apeman sesuai dengan logat bahasa jawa yang kental. Masyarakat percaya jika apem yang telah di doakan dan selamatan ini akan membawa berkah dan keselamatan. (Laili Nur Khasanah)
No comments:
Post a Comment