Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Wisata Air Rejenu Kudus yang Menenangkan

Wisata Air Rejenu Kudus yang Menenangkan

Warta Journalism, Kudus- Wisata air terjun memang selalu menarik perhatian banyak wisatawan, baik domestik maupun turis asing. Derasnya air yang jatuh dari ketinggian tertentu ditambah suara-suara alami di sekitarnya membuat siapapun yang berada di sekitar air terjun merasa nyaman.

Hijaunya pepohonan di sekitar menambah nilai tambah bagi wisatawan yang berniat menenangkan pikiran setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah air terjun di Rejenu. Air terjun ini berada di desa Rejenu Kecamatan Colo, Kabupaten Kudus. Sabtu, (15/06/2019).

Selain terkenal dengan wisata Air Tiga Rasanya, Rejenu juga memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dengan wisata lainnya yaitu wisata Air Terjun yang tersembunyi. Perjalanan saya dari rumah di Demak ke lokasi memakan waktu sekitar 1 jam.

Dengan melewati jalan Jepara-Kudus kemudian melawati jalur pantura perbatasan Nalumsari-Gebog, Hingga menjumpai pertigaan Colo arah makam dan mengikuti petunjuk arah yang tersedia.

Lokasi Air Terjun Rejenu letaknya jauh dari pusat kota yang berada di pegunungan muria. Tepatnya di Kudus Jawa Tengah. Walau demikian, Air Terjun Rejenu ini tidak sepi dari pengunjung yang ingin berlibur atau sekedar refresing untuk melepas penat dengan menikmati pesona Air Terjun Rejenu.

Pengalaman perjalanan saya kali ini cukup menyenangkan, karena saya bisa melihat pemandangan alam dan perimata liar secara langsung yang bergelantungan memakan tanaman kopi milik warga. Ditambah suara gemricik aliran Air sungai kecil yang bersumber dari Air Terjun Rejenu menjadikan suasana menenangkan hati.

Sesampainya di lokasi, saya  menjumpai salah satu warga yang dari hutan untuk mencari kayu bakar dan kelihatan sangat lelah. Bapak tersebut duduk sambil merapikan kayu bakarnya dengan duduk santai saya pun menghampiri bapak tersebut dan berbincang-bincang, sebut saja Pardi(20), “ Biasanya ramai pengunjung pada saat akhir pekan mbk,”  ucapnya pada saya sembari membersihkan kakinya yang kotor.

Saya manggut-manggut, tanda bahwa saya memahami apa yang dikatakan oleh bapak itu,” oh berarti kalau selain akhir pekan sepi ya?” Tanya saya padanya. “ya sepi mbak, kan tempatnya di dalam hutan, belum lagi kalo ada pohon tumbang. Terkadang juga jalan licin kalau musim penghujan tiba, jadi Air terjun ini belum pada tahu mbak kalau tidak dikasih tahu oleh masyarakat sini.” Jelasnya pada saya.

Saya akhirnya faham dengan penjelasannya karena tempat Air Terjun Rejenu ini masih belum aman. Sebab masih rawan akan kejadian-kejadian yang tidak terduga seperti pohon tumbang, ranting pohon yang tidak beraturan dan jalanan licin. Ditambah adanya hewan liar.

Setelah saya cukup berbincang-bincang dengan salah satu warga yang mengambil kayu dari hutan itu. Kemudian Saya duduk terdiam di bebatuan besar di sekitar Air Terjun sambil memuji keagungan Tuhan atas apa yang telah diciptakan. 

Terlihat dari kejauhan ada sekelompok remaja menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Huda(20) warga Desa Nalumsari, Jepara, datang bersama teman-temannya untuk menikmati libur kuliah menjelang uas untuk sekedar refresing.

 “ mumpung libur mbak jadi piknik dulu sebelum uas. Nemenin teman yang jauh dari luar kota juga untuk piknik ke sini”, ujarnya sambil bermain layar android putihnya.

“ di sini bersih ya mas, beda dengan air terjun yang ditmpat lainnya tapi sayangnya aliran Air Terjun nya tidak begitu deras, coba aja kalau deras pasti bagus di tambah alam disekitar yang begitu alami”. Ungkapnya pada saya sekaligus menjadi kalimat penutup. Sebelum akhirnya ia dipanggil teman-temannya untuk pulang. (Muflihah)

No comments:

Post a Comment