Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Madrasah di Era New Normal

 Madrasah di Era New Normal


 

Madrasah adalah bentuk perkembangan dari model pendidikan Islam tradisional yaitu pesantren. Pesantren yang berkembang sejak abad ke-17 bisa disebut sebagai masa mulai berdirinya dari lembaga pendidikan madrasah. Meskipun banyak juga pesantren yang tetap mempertahankan keasliannya (salaf) tanpa berubah menjadi madrasah. Kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki empat latar belakang, yaitu: pertama, sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam; kedua, usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah sistem pendidikan yang diharapkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum, misalnya masalah kesamaan untuk memperoleh ijazah dan kesempatan kerja; ketiga, adanya sikap mental pada sebagian golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada sistem sekolah dengan mengadopsi sistem barat. Dan keempat, sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang diselenggarakan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil akulturasi.


Dalam situasi di mana bangsa indonesia lagi berjuang melawan wabah virus Covid-19, banyak madrasah yang bertekat menampakkan tekat dan kontribusinya dalam membasmi virus ini dengan optimalisasi usaha dan tawakalnya.

Selain itu sebuah amalan merupakan kata yang paling familiar di kalangan madrasah. Amalan ini adalah melaksanakan perintah Allah baik yang wajib, maupun sunah dan meninggalkan larangannya baik yang haram, mapun makruh. Di mana sebuah madrasah mengedepankan dan mendorong santrinya untuk beramal baik dan menjauhi amal jelek. Maka dari itu menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa serta menghindari kematian merupakan ajaran yang bersifat wajib dan menjadi acuan madrasah dalam menghadapi virus Covid-19 ini.

Dalam menghadapi era new normal pada saat ini, madrasah membutuhkan sebuah disiplin ilmu kesehatan (medis) yang sangat bermanfaat buat menjaga kesehatan, baik kyai, guru, santri, tetangga lingkungan madrasah dan masyarakat umum.


Standar kesehatan dalam  menghadapi covid 19 ini dikenal sebagai istilah protokol kesehatan. Madrasah sangat peduli akan yang namnya protokol  kesehatan sebagai penyempurna kewajiban kesehatan dalam menjaga yang merupakan salah satu modal utama dalam proses menuntut ilmu.


Dalam konteks madrasah, protokol kesehatan meliputi, Pola makan yang sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh, seperti hanya sayur-sayuran ditambah mengkonsumsi vitamin c, Olahraga yang teratur, dengan berjemur pada sinar matahari jam 9-10 pagi, menjaga kebersihan badan, pakaian, tempat ibadah, kantin, halan, kamar mandi dan lingkungan, memakai masker dan rajin memcuci tangan, Menjaga jarak dalam proses pembelajaran, memanfaatkan uks madrasah dan satgas covod 19 yang ada di madrasah, serta bekerja sama dengan aparat desa, Pukesmas, dan pihak terkait untuk melakukan edukasi serius kepada santri.


Aspek kesehatan santri

Tidak hanya melakukan kegiatan lahiriyah, madrasah juga dikenal sebagai tempatnya spiritual. Madrasah juga memiliki amalan-amalan khusus untuk memohon kepada allah agar diberi kesehatan lahir batin. Madrasah mengajak santrinya untuk memperbanyak dzikir dan sholawat, memperbanyak istighosah, memperbanyak do’a, jangan lupa memperbanyak membaca ratib hadad

Upaya lahir dan batin  di atas menegaskan bahwa dimensi komplit madrasah sebagai suatu lembaga yang menggabungkan kesholehan ritual dan sosial sekaligus sebagai contoh bagi masyarakat pentingnya ikhtiyar dan tawakal.


Muhammad Rif'an

No comments:

Post a Comment