Warta Journalizm, Kampus- Institut Agama Islam Negeri Kudus melaksanakan Sidang Senat Terbuka bagi wisuda ke XXIIIV Program Sarjana (S1) dan Wisuda Program Pascasarjana (S2) secara offline di era adaptasi kebiasaan baru (New Normal). Hal itu sebagai bentuk apresiasi kepada wisudawan-wisudawati dalam menyelesaikan program studi akhir.
Sejumlah wisudawan dan semua pihak yang terlibat memakai protokol kesehatan yang cukup ketat. Mereka menggunakan masker, sarung tangan putih dan face shield.
Tidak ada jabat tangan dan tempat duduk tiap wisudawan dibuat berjarak.
Rektor IAIN Kudus, Mudzakir mengatakan, alasan dilakukan wisuda secara offline yaitu meningkatkan aktreditasi kampus dan menghindari pembengkakan jumlah mahasiswa.
“Wisuda ini dikaitkan dengan upaya peningkatan akreditasi. Selain itu, antara mahasiswa yang masuk dengan mahasiswa yang keluar harus seimbang, maka dari itu dilakukan secara offline”, ungkapnya usai menghadiri Sidang Senat Terbuka di Perpustakaan Lt. 4 Selasa,(17/11/2020).
Rektor dan Wakil Rektor 1 saat ditemui awak media
Pada sejumlah awak media Mudzakir menegaskan, wisuda kali ini tidak mengundang tamu undangan serta memperketat protokol kesehatan.
“Yang hadir kali ini hanya wisudawan saja, orang tua ataupun keluarga tidak boleh ikut masuk. Panitia dibatasi, serta tidak ada tamu undangan”, tambahnya.
Wisuda pada periode ini diselenggarakan menjadi 5 sesi, dengan kuota 751 wisudawan selama tiga hari ke depan. Hari pertama diisi dua sesi dengan prosesi wisuda untuk Wisudawan terbaik, Pasca Sarjana, Fakultas Syariah S1, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam S1.
Selain itu, untuk hari kedua dijadwalkan diisi wisudawan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam pada sesi pertama. Kemudian sesi kedua Fakultas Ushuluddin.
Hari terakhir diisi tiga sesi untuk Fakultas Tarbiyah. Mengingat Fakultas Tarbiyah memiliki 10 Program studi yang lebih banyak dari Fakultas lainnya.
Salah satu wisudawan terbaik Pasca Sarjana, Jurusan Managemen Pendidikan Islam, Sutrisno mengatakan, wisuda ini sangat mengesankan karena bisa dilaksanakan secara langsung di masa pandemi seperti ini.
"Sangat menarik dan mengesankan, saya juga tetap bersyukur karena biasanya wisuda dihadiri oleh sanak sodara namun kali ini tidak”, tuturnya.
Ia juga berpesan untuk selalu meminta restu kepada orang tua dalam menyelesaikan segala hal dan selalu berikhtiar, serta tetap semangat untuk menjadi yang lebih baik. (Tim Warta Journalism~)
No comments:
Post a Comment