Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Melestarikan Budaya Lokal Mbah Sunan Muria Lewat Gema Budaya Kampung Piji Wetan

Melestarikan Budaya Lokal Mbah Sunan Muria Lewat Gema Budaya Kampung Piji Wetan

Warta Journalizm, Kudus- Dukuh Piji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe mengadakan Gema Budaya sebagai salah satu kegiatan dalam melestarikan nilai-nilai luhur Mbah Sunan Muria. Acara ini diadakan sebagai bentuk nyata masyarakat dalam menggali budaya lokal lewat kegiatan-kegiatan yang menarik. 

Konsep acara ini selain memperkenalkan sejarah juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui 4 rangkaian kegiatan diantaranya Pasar Ampiran, Panggung Ngepringan, Kelas Pagi (Citizen Journalism), dan Taman Dolanan. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Begas Catursasi Penanggungan mengatakan acara ini sangat kreatif dalam membangkitkan semangat anak muda dalam melestarikan budaya lokal untuk mewujudkan Kota Kudus yang bersinergi. 

"Nilai-nilai luhur dari Mbah Sunan Muria ini perlu untuk dilestarikan, diterapkan, dan bisa dipelihara untuk mewujudkan Kudus bersinergi" Ungkapnya usai memberikan sambutan pada Launching Gema Budaya, Minggu, (15/11/2020).

‌Ia juga berharap agar nantinya desa-desa lain dapat meniru dan mencontoh kampung Piji Wetan ini supaya dapat menggali potensi melalui nilai-nilai luhur yang baik di desanya masing-masing.


Selain itu, Ketua Panitia Gema Budaya, Muhammad Zaini menuturkan, bahwa acara tersebut mendapat dukungan dari semua pihak. Baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, seluruh warga Dukuh Piji Wetan beserta organisasi-organisasi remaja hingga komunitas desa berperan dalam menyukseskan acara tersebut. 

"Semua terlibat mulai dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, seluruh warga Dukuh Piji Wetan mulai dari balita hingga lansia. Serta organisasi desa seperti Karang Taruna, Remaja Masjid, Remaja Putri dan lainnya ikut berpartisipasi untuk acara ini", tuturnya. 


Pada sejumlah awak media, Zaini juga mengatakan, bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk mengadakan acara launching tersebut berasal dari warga dan hadiah yang diperoleh saat mengikuti Lomba Cerita di Desaku yang diadakan oleh Mendikbud RI waktu lalu. 

"Untuk anggaran saat ini 50% dari warga setempat, seperti bahan-bahan bangunan dan lahan yang digunakan sebagai tempat acara, serta 50% dari menang lomba dari Kemendikbud kemarin", tambahnya. 

Dalam hal ini, ia juga berharap dari adanya kegiatan ini yang rencananya akan dilakukan sebulan sekali akan memberikan manfaat  secara langsung kepada masyarakat tentang belajar guyub rukun, bekerja sama, dan saling tolong menolong.

Liputan: Novi

2 comments:

  1. Mantap, semakin maju budaya tanah jawaku

    ReplyDelete
  2. Terima kasih bagi yang sudah berkunjung dan menanggapi. Ikuti terus update berita terbaru dari kami. Mereka dukung kami berkarya dengan sederhana tapi berusaha penuh tanggung jawab :)

    ReplyDelete