Aksi turun ke jalan dilakukan setelah hujan reda siang itu. Nampak Mahasiswa dengan memakai almamater dari setiap organisasi masing-masing. Beberapa di antaranya yaitu PC HMI, IMM Cabang, PMII Komisariat Sunan Muria UMK dan Lingkar Studi Revolusioner (LSR).
Terlihat berbagai pamflet dan banner yang bertuliskan Sahkan Rancangan Undang-Undang PKS, Pendidikan Gratis, Cabut Omnibus Law, Hapuskan UKT dan Biaya Pendidikan, Pendidikan Gratis, Ilmiah, Demokratis dan Bervisi Kerakyatan.
Sementara itu, Royan, Koordinator Lapangan mengungkapkan bahwa, tujuan aksi tersebut merupakan momentum yang tepat di hari pendidikan nasional. Poin-poin tuntutan yang disampaikan memiliki beberapa hal yang patut digarisbawahi.
"Ada beberapa hal dalam garis besar membahas tentang pendidikan nasional. Salah satunya berupa agar pemerintah segera mempercepat pemberlakuan vaksinasi secara merata agar pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan", tegasnya.
Selain itu, ia juga mendesak agar segera disahkannya RUU PKS berupa Penghapusan Kekerasan Seksual. Baginya, Mahasiswa harus diberi ruang akademik demokratis dari kekerasan seksual, menolak berbagai bentuk kriminalisasi terhadap aktivis prodemokrasi,
Menurutnya, kasus-kasus kekerasan seksual banyak yang belum terungkap ke permukaan karena mereka para pelajar maupun mahasiswa takut untuk speak up.
Di sisi lain, Aris, Kementrian Aksi dan Propaganda UMK memiliki harapan agar kawan-kawan mahasiswa memiliki gerakan yang bisa terbangun secara masif,
"Momentum sebelumnya reformasi telah dikorupsi. Penolakan Omnibus Law oleh Gerakan Mahasiswa di Kudus terutama di internalnya, seperti BEM kurang terbuka dalam menanggapi isu lokal maupun nasional", ujarnya.
Ia menambahkan, agar ke depannya dalam menanggapi momentum selanjutnya para mahasiswa tidak gagap dalam menghadapi isu-isu nasional yang lain.
Di akhir aksi, para perwakilan dari organisasi lantang berujar bahwa mereka mendukung penuh perjuangan warga Balong untuk tolak tambang pasir laut illegal. Terdengar kata "Tolak" serentak diucapkan berulangkali oleh mereka. (FZA)
No comments:
Post a Comment