Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

PERBEDAAN BUDAYA KOTA BANDUNG DAN JEPARA

Konseling merupakan suatu kegiatan yang dimana dilakukan oleh yang ahli dibidangnnya yang bertujuan untuk memberikan bantuan atau menyelesaikan masalah individu yang dilakukan secara tatap muka maupun secara Online.

Indonesia merupakan Negara pluralisme dengan keberagaman suku, golongan, agama bahkan sikap, bahasa, dan prilaku. Dengan berbagai perbedaan inilah sangat dibutuhkan pemahaman bagi individu. Begitupun saat seorang konselor melakukan proses konseling, diperlukan pemahaman yang lebih untuk mengenai hal kebudayaan karena budaya memiliki sifat yang sensitif.

Menjadi seorang konselor merupakan hal yang gampang. Selain menjadi seorang pendengar, pemberi nasihat. Seorang konselor juga harus bisa memahami seorang konseli yang datang. Jangan sampai perkataannya menyinggung konseli. Untuk itu kali ini saya ada tugas mengenai wawancara kepada orang yang memiliki budaya yang berbeda dengan kita.

Kali ini saya melalukan wawancara dengan teman saya yang berdomisili asli Kota Bandung. Dia memiliki nama lengkap Reni Septia Citra biasa dipanggil Rere. Dia di Jepara hidup sebatang kara. Awalnya, Rere kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Jakarta. Semenjak ada wabah pandemi Covid-19 perkuliahannya dilakukan secara Online. Karena merasa suntuk, hidup di kos sendirian, akhirnya Rere berkunjungke kota Jepara. Namun pada akhirnya Rere memilih untuk tinggal sementara di Jepara dan cuti  kuliah. Sudah dua kali lebaran tidak berkumpul bersama keluargannya.

Rabu, 5 April 2023 saya bertemu untuk melakukan wawancara kepadanya. Alasan saya tertarik untuk mewawancarai temanku ini adalah dia lahir di kota Bandung asli dan menurut saya itu menarik banget. Pertanyaan pertama mengenai bab pernikahan. Dia mengatakan kalau orang bandung nikah itu tradisinya sama dengan di kota Jepara. Tapi di kota saya tidak ada yang namanya mencocokkan weton. Jadi kalau orang sini mau nikah ya tinggal nikah aja asal keluarga dari kedua belah pihak saling setuju dan yang perlu diperhatikan itu jangan hamil diluar nikah aja, tapi juga banyak yang hamil diluar nikah. Berbeda dengan Jepara yang memang harus di cocokkan dulu wetonnya, karena hal tersebut sudah tradisi dari nenek kita. Namun ada juga yang tidak memperhatikan weton tapi itu memang sedikit banget.

Pertanyaan yang kedua seputar ramadhan dan lebaran. Menurut Rere masih ramai di Bandung. Soalnya dari segi kotanya kan masih gedean Bandung, jadi wajar dong. Tapi kalau disini ramainya anak -anak itu pada antusias banget untuk pergi sholat tarawihnya. Kalau di sana mah ramainya ya ramai ramai dikota lah. Kalau disana sehari sebelum bulan ramadhan itu pada ke makam untuk mendoakan keluarga keluarganya yang sudah meninggal. Tidak cuma penyambutan datangnya bulan ramdhan sih, penyambutan hari raya lebaran sama hari raya hajipun sama. Jadi dari segi penyambutan bulan ramadhan, lebaran, lebaran haji sama seperti disini. Untuk tradisi lebaran di Bandung juga tidak beda jauh dari ini. Saling bermaaf-maafan ke sanak saudara dan tetangga tengga sekitar. Untuk jamuan pas waktu lebaran juga sama jajan jajan seperti biasannya tapi disana ada yang namannya peuyeum atau bisa disebut tape. Untuk tradisi lebaran haji, disana yang disembelih sapi, kerbau, kambing sama seperti disini. 

Selanjutnya yaitu mengenai kehidupan di Jepara sama di Bandung itu beda, terutama pada masyarakatnya. Contoh, perihal merokok, aku datang kesini kan sudah merokok terus posisinya aku lagi makan dipinggir jalan ketemu sama orang tua terus diperhatiin, dibilangin gitu. Kalau disana ya mau anak kecil mau orang tua mau nenek disana sudah lumrah. Terus kalau disini kayaknya hal tersebut masih belum lumrah. Terus cara berpakaian, kalau disini keluar Cuma pakai tengtop dan celana pendek itu jadi perhatian semua orang, kalau dibandung ya cara berpakaian seperti itu sudah lumrah. Selanjutnya hiburan disini sama disana juga beda. Di Jepara terkenal dengan dangdutan orkesan, sedangkan di Bandung itu jaipongan. Setiap ada  acara nikahan atau sunatan pasti ada hiburannya itu.

Jadi kesimpulannya budaya bandung sama jepara terdapat beberapa perbedaan, mulai dari pernikahan, cara penyambutan bulan ramadhan, leberan, dan lebaran haji, hiburannya. Tapi menurut saya yang paling membedakan itu di masyarakatnya dan cara berpakaian. Dimana disana merokok itu hal yang sudah biasa yang dilakukan oleh anak anak maupun perempuan.

Oleh: Muh Yusri Yusuf


No comments:

Post a Comment