Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

MAHASISWA IAIN KUDUS ADAKAN KUNJUNGAN KE YAYASAN JALMA SEHAT

MAHASISWA IAIN KUDUS ADAKAN KUNJUNGAN KE YAYASAN JALMA SEHAT

 


Warta Journalizm, Kampus-Kamis (09/11/2023) sejumlah mahasiswa IAIN Kudus tepatnya mahasiswa kelas A3KPI mengadakan kunjungan bersama ke Yayasan Jalma Sehat. Kunjungan ini tidak lain merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi dakwah yang diampu oleh Ibu Primi Rohimi. Melalui kunjungan ini, para mahasiswa dapat mempelajari secara langsung mengenai aspek psikologi yang terkait dengan dakwah, seperti adanya terapi barqun maupun ruqyah.

Pada kunjungan ini, para mahasiswa berkesempatan untuk menemui beberapa perawat sekaligus melihat langsung kondisi para pasien gangguan jiwa yang ada di yayasan tersebut. Menurut penuturan Sinta Ristiani selaku perawat, Yayasan Jalma Sehat didirikan pada tanggal 24 Oktober 2014 oleh Heru yang merupakan salah seorang petugas Satpol PP yang merasa prihatin dengan keadaan ODGJ gelandangan yang kerap digiring Satpol PP di jalanan. Dirinya juga menambahkan bahwa tidak hanya gelandangan saja yang menjadi pasien, namun juga pasien dengan kasus hukum seperti pelaku pembunuhan, pecandu obat-obatan, hingga ODGJ dengan keluarga yang tidak sanggup mengurus.

Berdasarkan penuturan Sinta, ada beberapa hal yang bisa diterapkan dalam menangani pasien gangguan jiwa, mulai rendah, sedang, hingga parah. Agar tidak terbawa suasana, para perawat maupun tenaga kesehatan yang ada harus dapat bersikap tegas, mampu mengalah, serta lebih sabar. Jika tingkat gangguan jiwa masih rendah, Sinta maupun para perawat biasa menanyakan beberapa hal dasar secara berulang, seperti nama dan alamat. Jika pasien tidak dapat menyebutkan alamat, yayasan ini akan mendatangkan DUKCAPIL untuk melakukan perekaman sidik jari dan kornea mata. Hal ini dilakukan untuk menemukan alamat yang tepat dari pasien tersebut. Jika tingkat gangguan jiwa sedang, pasien akan diberikan obat penenang agar selanjutnya dapat dilakukan interaksi, Sedangkan jika tingkat gangguan jiwa sudah tinggi atau parah, pasien akan disuntik obat penenang serta dilakukan isolasi guna memberikan efek jera.

Selain beberapa langkah di atas, Yayasan Jalma Sehat juga menempatkan para pasien di “kelas-kelas” sesuai dengan tingkat gangguan jiwanya. Agar tidak kesulitan dalam perawatan pasien, Yayasan Jalma Sehat memperoleh pendanaan dari donasi pemerintah kabupaten dan provinsi, ataupun uang perawatan yang dibayarkan oleh keluarga pasien tiap bulan. Yayasan ini juga rutin memberikan bimbingan keagamaan setiap Jumat sore, ruqyah, dan terapi barqun yaitu menggosok bagian tengkuk pasien guna melemaskan syaraf-syaraf yang tegang. Jika pasien sudah dinyatakan sembuh total, maka akan dilakukan rehabilitasi dengan syarat sudah dapat merawat dirinya sendiri dan beraktivitas dengan normal.

Melalui kunjungan ini, para mahasiswa juga memperoleh pengetahuan tambahan mengenai gangguan jiwa yang sering terjadi pada remaja atau mahasiswa.

“Bully itu bisa menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa. Dipikir terus menerus, perasaannya jadi sensitif, hingga akhirnya muncul gejala seperti halusinasi”, ungkap Sinta.

Selain itu, stres pada remaja dapat diantisipasi dengan beberapa hal sederhana, seperti mengalihkan pikiran pada hal-hal lain dan memiliki tujuan yang kuat. Stres dapat menjadi parah jika tidak ditangani dengan baik, seperti timbul anxiety (kecemasan) parah hingga insomnia berat yang pada akhirnya perlu ditangani oleh profesional.

No comments:

Post a Comment