Perdalam Akhlak Nabi Muhammad SAW, Mahasiswa AFI Selenggarakan Penyuluhan di SDN 2 Karangangar Demak

Rizki Riyan Maulana

Ahmad Ali Murtadlo

Luluk Lukmania

Wahyu Fitrianingrum

Warta Journalizm-Kudus, Penyuluhan mengenai pengertian akhlak dan contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari anak sekolah dasar merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk membentuk karakter positif pada generasi muda. Penyuluhan ini dilakukan oleh mahasiswa  Program Studi (Prodi)Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Usshuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. Penyuluhan ini dilaksanakan oleh kelas B Semester 5 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai konsep akhlak dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, menginspirasi anak-anak agar dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad dalam berbagai aspek kehidupan. 

Adapun materi yang dibahas adalah tata cara makan yang baik dan bersyukur, mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad makan dengan penuh kesyukuran. Tak hanya itu, penyuluhan ini juga membahas pentingnya berbagi dan tolong-menolong menyampaikan kisah-kisah Nabi Muhammad dalam berbagi kepada sesama, mendiskusikan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, contoh-contoh sifat jujur yang dapat diambil dari kehidupan Nabi Muhammad, menganjurkan menanam pohon, pentingnya menghormati guru dan orang tua serta memberikan contoh sikap hormat yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad kepada para guru dan orang tua.

Penyuluhan ini  diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada pembentukan karakter anak-anak sejak dini, menggali nilai-nilai keislaman melalui pemahaman akhlak dan teladan Nabi Muhammad serta yang paling penting pesan yang disampaikan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Acara berlangsung sangat meriah. Antusiasme dan partisipasi audiens sangat tinggi. Hadiah-hadiah menarik seperti notebook dan bolpoin untuk pemenang kuis membuat acara semakin menarik. Acara berlangsung selama satu jam lebih tiga puluh menit serta memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk aktif bertanya dan berinteraksi.

Pemateri berharap acara berikutnya dapat berjalan lebih baik lagi. 

"Mungkin bisa ditambahkan sesi interaktif seperti permainan edukatif atau drama mini yang menggambarkan situasi kehidupan sehari-hari dengan menerapkan nilai-nilai akhlak yang telah diajarkan serta adanya dokumentasi acara dalam bentuk foto atau video untuk memperkuat dampak penyuluhan dan dapat dibagikan sebagai inspirasi bagi sekolah lain, " tambahnya