Mahasiswa IAIN Kudus Melakukan Penyuluhan Hukum dan Etika Media Massa di MTs NU Miftahut Tholibin, Mejobo Kudus

Warta Journalizm - Budaya digital bukanlah budaya baru dalam kehidupan masyarakat. pentingnya budaya ini sangat berdampak pada kemajuan di berbagai bidang khususnya pendidikan. Budaya tersebut memberi dampak positif dan negatif secara bersamaan bila tidak di imbangi dengan pengetahuan Hukum dan Etika Media Massa yang baik. Karena itu di butuhkannya pendidikan atau pembelajaran Hukum dan Etika Media Massa. setiap siswa bisa memanfaatkan media dengan baik dan terhindar dari dampak-dampak negatif yang terkandung di dalamnya.

Penyuluhan yang bertajuk Hukum dan Etika Media Massa yang digelar secara offline di MTs NU Miftahut Tholibin, Mejobo Kudus bertema Hukum dan Etika Media Massa. Kegiatan ini berlangsung Sabtu, 25 Mei 2024 diikuti siswa MTs kelas VII, VIII, IX yang berjumlah 32 peserta. Yang diampu oleh dosen KPI yaitu Primi Rohimi, S.Sos, M.S.I. Pada kesempatan itu Arina Shafna Devi mengungkapkan bahwa bermedia Massa itu tidak mudah. "Hati-hatilah dalam menggunakan media massa, karena kita tidak akan tahu kejahatan apa yang terjadi jika kita tidak peduli dengan apa yang dilakukan saat bermedia sosial" 

Shafna juga menjelaskan bahwa salah satu manfaat media digital memang untuk membuat senang tapi jangan membuat kesenangan tersebut berubah menjadi hal yang negatif seperti pelanggaran hak cipta, judi online, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, ancaman online, penipuan online dan masih banyak lagi. “contoh : kita membeli buku bajakan, nah itu termasuk dalam pelanggaran hak cipta dari karya tersebut” imbuhnya.

Dan dalam penyuluhan tersebut bukan hanya membahas manfaat dan bencana media massa. tetapi shafna juga menjelaskan tentang beberapa aturan umum dan UU ITE yang harus dipatuhi saat bermedia sosial. Pada sesi terakhir penyuluhan, para peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan untuk dijawab secara langsung oleh penyuluh.