Warta Journalizm

Warta Journalizm KPI IAIN Kudus

Post Page Advertisement [Top]

Menjadi Gen Z Yang Melek Digital, Mahasiswa KPI Berikan Penyuluhan di SMK NU Hasyim Asy’ari Kudus

Menjadi Gen Z Yang Melek Digital, Mahasiswa KPI Berikan Penyuluhan di SMK NU Hasyim Asy’ari Kudus

Warta Journalizm - Mahasiswa Program studi komunikasi dan Penyiaran Islam adakan penyuluhan terkait Hukum dan Etika Media Massa di SMK NU Hasyim Asy’ari kudus, penyuluhan ditujukan kepada siswa-siswi kelas sepuluh pada Senin (20/5/2024) lalu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum dan etika bermedia sosial. Selain itu penyuluhan ini merupakan tugas mata kulia Hukum dan Etika Media Massa yang diampu oleh Primi Rohimi, S.Sos, M.S.I.

Hj.Siti Khalimah, S.Pd.Ek. Selaku kepala sekolah SMK NU Hasyim Asy’ari kudus berterima kasih atas diadakannya kegiatan penyuluhan tentang hukum dan etika media massa dan berharap dengan adanya kegiatan ini mampu menjadikan siswa-siwi lebih bijak dalam bermedia sosial. Penyuluhan ini mengambil tema menarik, yakni perihal menjadi gen z yang melek digital, tema ini dirasa cocok bagi siswa-siswi zaman sekarang yang kerap dijuluki sebagai gen z, Gen Z sendiri berasal dari kata Zoomer karena mereka lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan internet secara dekat.

Dalam perkembangan teknologi zaman sekarang banyak pula orang-orang yang kurang begitu bijak menggunakan media sosial, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumeln Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Pengetahuan terkait etika bermedia memang perlu diterapkan sejak dini, guna menghindari pelanggaran-pelanggaran yang berujung merugikan diri sendiri. “ gadget memang memberikan manfaat jika kita bijak dalam menggunakannya. Namun perlu etika untuk dapat mewujudkan media sosial yang positif, perlu pula melakukan tiga hal berikut : menjaga privasi dan sopan satun yang dimaksud adalah tidak menyebarkan informasi pribadi dan juga bertutur kata dengan baik dimedia sosial, kedua berhenti lalu berpikir yakni perlu ditelaah lebih dahulu dan berpikir sebelum menyebarkan informasi dan ketiga bertanggung jawab atas apa yang kita share dimedia sosial” tutur shilfina firdatus sholikha sebagai pemateri penyuluhan ini.

No comments:

Post a Comment